Persepsi Masyarakat terhadap Tradisi Nglangkahi Kakak dalam Perkawinan
Studi Kasus Desa Kayangan Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
DOI:
https://doi.org/10.55606/af.v7i01.1556Keywords:
Marriage, Nglangkahi Tradition, Public PerceptionAbstract
This study examines the public perception of the nglangkahi kakak tradition in marriage in Kayangan Village, Diwek District, Jombang Regency. The study employs a qualitative approach with a focus on sociology. Observation, interviews, and direct field documentation were used as methods to collect data. The research also analyzes literature from legal documents and academic journals. The findings show that there is a diversity of perceptions among the community regarding this tradition. Some community members still strongly adhere to the tradition due to customary, ethical, and familial harmony reasons, while others have started to disregard it based on rational considerations such as age, mental readiness, and economic factors. Thus, the nglangkahi kakak tradition in Kayangan Village is undergoing change in line with social development and the modern values adopted by the local community.
References
Aziz, Abd dkk, “Keharaman Pernkahan Sedarah (Incest) Ditinjau Dari Hukum Islam”, Irtifaq: Jurnal Ilmu-Ilmu Syariah, Vol. 6, No. 2, (September 2019)
Fikri, M. (2024). Konflik Hukum dan Nilai Agama dalam Pernikahan Beda Agama: Suara Mahasiswa IAI At-Taqwa Bondowoso. Al Fuadiy, 6.
Ghazaly, Abdul Rahman. Fiqh Munakahat, (Jakarta: Prenadamedia Group,2019)
Hermawan, Iwan. Ushul Fiqh Metode Kajian Hukum Islam, (Kuningan: Hidayatul Quran, 2019)
Lestari, Sri Puji. “Tinjauan ‘Urf Terhadap Praktik Ngelangkahi di Desa Bawu Batealit Jepara”, Isti’dal: Jurnal Studi Hukum Islam, Vol. 7, No. 1, (Januari-Juni 2020)
Mardi, Asriani dan Muhammad Fajri, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Adat Pallangkai dalam Praktik Pernikahan di Desa Garuntungan Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba”, Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam, Vol. 4 No. 1, (Desember 2022)
Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum Edisi Revisi. Jakarta: Kencana. 2017.
Mutammimah, Bidayatul dan Suwandi, “Tinjauan ‘Urf Terhadap Tradisi Meuleum Harupat dalam Pernikahan Adat Sunda”, Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies, Vol. 5, No. 2, (Desember 2023)
Ngainurrofik, dkk, “Polemik Pernikahan Adat Pelangkah Desa Srimanti Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul”, Ar-Risalah: Media Keislaman, Pendidikan dan Hukum Islam, Vol. 20, No. 1, (2022), 3.
Rahma, Laela Novitri Ervia. “Perkawinan Nglangkahi pada Masyarakat Adat Jawa dalam Perspektif Hukum di Indonesia”, Jurnal Ilmiah Dunia Hukum, Vol. 7 No. 1, (Oktober 2022), 62.
Samsu, Metode Penelitian: (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development), (Jambi: Pusaka, 2017)
Santoso, “Hakekat Perkawinan Menurut Undang-undang Perkawinan, Hukum Islam dan Hukum Adat”, Yudisia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 7, No. 2, (Desember 2016), 414.
Septian Fiktor Riyantoro dan Kurnia Ari Setiawan, “Relasi Kontektualisasi Agama dan Budaya Lokal dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia”, Justitia: Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora, Vol. 9, No. 6, (2022)
Sholihak, Siti Makhluk Attus dan Wayan Arsana, “Tradisi Medhot Benang Lawe dalam Upacara Perkawinan Nglangkahi di Desa Patihan Kecamatan Widang Kabupaten Tuban”, Jurnal Magister Hukum Perspektif, Vol. 14, No. 2, (Oktober 2023)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), 145.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Al Fuadiy Jurnal Hukum Keluarga Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.





