Internalisasi Pemahaman Hukum Nikah melalui Kajian Kitab Taqrib (Matn Abu Syuja’) di Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin Al-Mustainiyyah Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.59246/aladalah.v3i4.1677Keywords:
Group Discussions, Marriage Law, Pesantren, The Book of Taqrib, Wedding SimulationAbstract
Marriage is an innate bond between a man and a woman as husband and wife with the aim of maintaining offspring and channeling human nature according to religious guidance. This study aims to describe the understanding of marriage law through the study of the book of Taqrib (Matn Abu Syuja') at the Raudlatul Muhibbin Al-Mustainiyyah Islamic Boarding School in Surakarta. The method used is descriptive qualitative with in-depth interview techniques as the main instrument. The research subjects consist of students and ustaz who are active in the study of marriage fiqh. The results of the study show that the process of understanding marriage law takes place through three main stages. First, students receive new knowledge through reading books that are corrected directly by the teacher. Second, there is a value transaction through group discussions and deliberation that strengthens understanding and forms a critical attitude towards contemporary issues. Third, students carry out simulation practices and case studies such as serial marriage, underage marriage, and intersectarian marriage which are linked to positive Indonesian law. This process demonstrates the integration between the understanding of classical texts and the context of modern law. This study recommends strengthening the contextual approach in the study of marriage jurisprudence and the development of case-based learning methods to increase the relevance and understanding of Islamic law in the pesantren environment.
References
Abu Syuja’. (n.d.). Al-Ghayah wa al-Taqrib (Matan Abi Syuja’). Surabaya: Maktabah Muhammad bin Ahmad Nabhan.
Amiruddin, S. (2019). Etika dan hukum Islam. Jakarta: Kencana.
Anshori, A. G. (2019). Mahar dalam hukum Islam: Antara simbol dan substansi. Jurnal Al-Ahwal, 12(2), 189–202.
Asror, M. (2021). Rukun dan syarat nikah dalam fikih Islam klasik. Jurnal Fiqh, 8(1), 22–34.
Aziz, A. (2025, 14 Oktober). Wawancara pribadi. Surakarta.
Fathoni, M. (2020). Bahasa Arab untuk pemahaman kitab klasik. Yogyakarta: Deepublish.
Fauzi, A. (2020). Hukum perkawinan dalam Islam: Telaah terhadap pemikiran fikih klasik. Jurnal Al-Manahij, 14(1), 45–58.
Hidayat, K. (2025, 5 Oktober). Pesantren ciptakan keberagaman moderat. ANTARA News. https://www.antaranews.com/berita/1124456/komaruddin-hidayat-pesantren-ciptakan-keberagaman-moderat
Hidayatullah, A. (2017). Analisis fikih dalam konteks sosial. Bandung: Alfabeta.
Junaidi, T. (2021). Keadilan dalam hukum perkawinan Islam. Yogyakarta: LKiS.
Mahfudz, M. (2025, 5 Oktober). Pelestarian turats dan peran pesantren sebagai agen moderasi. UIN Syarif Hidayatullah Repository. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/71136/1/IMAM%20MUSTOFA_SPs.pdf
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif: Buku sumber tentang metode-metode baru (T. R. Rohidi, Trans.). Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Moleong, L. J. (2002). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munir, R. (2023). Makna mahar dalam akad nikah menurut ulama Syafi’iyah. Jurnal Al-Manahij, 14(1), 55–70.
Muzakaroh, M. H. (2020). Penyebaran fikih mazhab Syafi’i di Nusantara: Studi sosio-historis masa Kesultanan Palembang Darussalam. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 14(2), 281–294.
Nasoha, A. M. (2023). Analisis kawin paksa dalam perspektif hukum Islam. El-Faqih: Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam, 9(2), 142–152.
Nasoha, A. M. (2024). Konflik hukum, agama, dan Pancasila dalam kasus perkawinan beda agama di Indonesia. DIRASAH: Jurnal Kajian Islam, 1(2), 115–234.
Nasoha, A. M. (2024). Putusnya perkawinan dan akibatnya dalam hukum Islam dan hukum positif di Indonesia. El-Faqih: Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam, 10(1), 38–52.
Nasution, D. (2018). Metodologi pengajaran kitab klasik di pesantren. Jakarta: Prenada Media.
NU Online. (2025, 5 Oktober). Mengenal Kitab Taqrib, buku ‘wajib’ santri soal fikih dasar. NU Online. https://nu.or.id/pustaka/mengenal-kitab-taqrib-buku-wajib-santri-soal-fiqih-dasar-d3uun
Prastowo, A. (2012). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Qomar, M. (2017). Pesantren: Dari tradisi ke modernitas. Jakarta: Erlangga.
Rahman, A. (2022). Larangan pernikahan dalam fikih klasik dan relevansinya. Jurnal Ushul Fiqh, 6(3), 87–101.
Ramdani, F. (2019). Internalisasi hukum Islam melalui kitab klasik. Malang: UB Press.
Ramli, M. I. (2015). Pengantar studi kitab kuning: Khazanah intelektual pesantren dan keberlanjutan tradisi keilmuan Islam. Yogyakarta: LKiS.
Ramli, M. I. (2015). Sejarah perkembangan fikih Syafi‘i di Nusantara. Jakarta: Prenada Media.
Rohman, A. (2018). Strategi kontekstualisasi hukum Islam di pesantren. Surakarta: UMS Press.
Subandi, R. (2016). Maqashid al-Syari’ah dan pendidikan hukum Islam. Malang: UB Press.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin, H. (2017). Talaqqi dalam tradisi pesantren. Bandung: Mizan.
Tersiana, E. (2018). Metodologi penelitian hukum. Yogyakarta: Deepublish.
Waziri, W. (2025, 5 Oktober). Peran strategis pesantren dalam moderasi agama. Kemenag Jawa Tengah. https://jateng.kemenag.go.id/berita/peran-strategis-pesantren-dalam-moderasi-agama/
Zuhdi, I. (2018). Kitab klasik dan pembentukan kompetensi hukum santri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



