Relevansi Pengampunan Korupsi dalam Perspektif Islam Dengan Hukum yang Berlaku

Authors

  • Muhammad Farid Zulkarnain STIT Madani Yogyakarta
  • Hilalludin Hilalludin STIT Madani Yogyakarta
  • Fida Said As Suny STIT Madani Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.59246/aladalah.v2i4.957

Keywords:

Corruption, Pardon, Justice, Islamic Perspective, Legal Framework

Abstract

Corruption remains a pervasive issue in Indonesia, spanning across all levels of governance from national to local, impacting both public and private sectors. Rooted deeply within societal and governmental structures, corruption undermines ethical standards, economic stability, and public trust. This research aims to examine the implications of granting pardons to corruption offenders within Indonesia's legal framework. The study employs a literature review methodology, synthesizing insights from various scholarly sources. Findings suggest that pardons, whether through remission or sentence reduction, are intended to expedite case resolutions, facilitate asset recovery, and promote social reintegration of offenders. However, the practice of pardoning corruption offenders raises ethical and legal dilemmas concerning justice for victims and societal repercussions. From an Islamic perspective, corruption is unequivocally condemned, emphasizing principles of justice and restitution. Islamic jurisprudence allows for forgiveness only upon sincere repentance and restitution of unlawfully acquired assets. Indonesian legal policies rigorously regulate the conditions under which pardons are granted, including requirements such as fine payments and cooperation with law enforcement. Thus, the process of granting pardons demands careful consideration to uphold justice, ensure societal trust, and maintain deterrence against future corrupt practices.

References

Abou El Fadl, K. (2004). Islam dan Tantangan Demokrasi: Buku "Boston Review". Princeton University Press.

Adji, O. S. (1983). Undan~ Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Jurnal Hukum & Pembangunan, 13(6), 475-493.

Ainuddin, A. (2022). Kebijakan Pemberian Remisi Bagi Narapidana di Indonesia Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. Unizar Law Review (ULR), 5(1).

Anggraini, S. (2021). PELAKSANAAN PEMBERIAN REMISI BAGI NARAPIDANA SESUAI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG SYARAT DAN TATACARA PELAKSANAAN HAK WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (STUDI DI LEMABAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A MALANG). Dinamika, 27(5), 654-661.

Basir, M. A., Azisah, N. A., Rani, E., Hafid, M. F., Anggara, M. F., & Nursalim, E. (2022). Pemikiran Muhammad Quraish Shihab Tentang Nikah Siri. An-Nafis: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan, 129-142.

Hilalludin, H., & Althof, G. (2024). Perbedaan Tingkat Kematangan Sosial Antara Santri Pondok Pesantren Modern Dan Tradisional. Mutiara: Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah, 2(3), 201-208.

Hilalludin, H., & Haironi, A. (2024). Nilai-nilai perjuangan pendidikan karakter Islam KH Abdullah Sa’id. Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama Islam, 2(3), 283-289.

Mi’raj, M. (2022). Remisi Bagi Narapidana Korupsi Sesuai Dengan Keputusan Presiden Ri Nomor 174 Tahun 1999 Menurut Fiqh Dusturiyah (Doctoral dissertation, UPT. Perpustakaan).

Mubarak, R., & Trisna, W. (2021). Penentuan Kerugian Keuangan Negara Akibat Penyalahgunaan Kewenangan Pejabat Pemerintah. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 8(2), 174-182.

Sadeli, W. H., & Undang-Undang, M. P. A. B. (2010). Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Universitas Indonesia.

Shafi, A. N., Hilalludin, H., & Haironi, A. (2024). Pendidikan dan Pranata Sosial: Membentuk Masyarakat Masa Depan. Jurnal Nakula: Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial, 2(5), 157-164.

Simatupang, T. H. (2018). Analisa Yuridis Peran Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan HAM Dalam Pengelolaan Dan Pelayanan Database Peraturan Perundang-Undangan Di Daerah. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 12(1), 1-19.

Surachman, E. R. (2022). Peran Jaksa Dalam Sistem Peradilan Pidana Di Kawasan Asia Pasifik. Sinar Grafika.

Syamsudin, M. (2007). Korupsi dalam perspektif budaya hukum. Unisia, 30(64).

Toruan, H. D. L. (2014). Pertanggungjawaban pidana korupsi korporasi. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 3(3), 397-416.

Zulkarnain, M. F., Hilalludin, H., & Haironi, A. (2024). Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Komunikasi Siswa di Sekolah. Dinamika Pembelajaran: Jurnal Pendidikan dan bahasa, 1(3), 117-125.

Published

2024-07-16

How to Cite

Muhammad Farid Zulkarnain, Hilalludin Hilalludin, & Fida Said As Suny. (2024). Relevansi Pengampunan Korupsi dalam Perspektif Islam Dengan Hukum yang Berlaku. ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora, 2(4), 139–147. https://doi.org/10.59246/aladalah.v2i4.957