Analisis Tindakan Main Hakim Sendiri Menurut Hadits Riwayat Muslim No 2577 Dan Pasal 170 KUHP

Authors

  • Faliani Zaliaokta UIN Sunan Gunung Djati
  • Tajul Arifin UIN Sunan Gunung Djati

DOI:

https://doi.org/10.59246/aladalah.v1i2.910

Keywords:

affair, Adultary, Hadith, Abu Dawood, KUHP

Abstract

Vigilantism (eigenrichting) occurs because a person or group tries to carry out an act of judgment against someone that is considered guilty without seeing or going through the legal process first. According to criminal law, sanctions for perpetrators of vigilante crimes that result in death are regulated in Article 170 of the Criminal Code with a maximum penalty of 12 years in prison. Meanwhile, in Islamvigilantism is also a despicable thing because Muslims are taught to do tabayyun (seek clarity) first before acting. The act of taking the law into your own hands by committing persecution is an act that is not in accordance with Islamic teachings because persecution is included in unjust actions. Allah Swt said in Hadith No. 2577 from Muslim that acts of injustice, especially against fellow Muslims, are prohibited. The analysis conducted in this journal found that vigilantism is not only prohibited by the state but also by religion. unfortunately, not much attention is given by the community regarding vigilante cases that often occur in Indonesia. Therefore, the main purpose of compiling this journal is none other than as a window to open the minds of the general public who often underestimate vigilantism in Indonesia.

References

Ahmadi, Zulfan, Yamin Lubis, And Adil Akhyar. “Pertanggungjawaban Pidana Bagi Pelaku Eigenrichting (Main Hakim Sendiri) Yang Mengakibatkan Korban Mengalami Luka (Analisis Putusan Nomor 929/Pid.B/2021/PN Lbp).” Jurnal Meta Hukum 2 (2023).

Ali, Mahrus. Dasar-Dasar Hukum Pidana. Jakarta: Sinar Grafika, 2015.

Andi Hamzah. Kamus Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986.

Arifin, Tajul. Antropologi Hukum Islam. Bandung: Pusat Penelitian Dan Penerbitan UIN Sunan Gunung Djati, 2016.

———. Ulumul Hadits. Bandung: Sunan Gunung Djati Press, 2014.

Asmarawati, Tina. “Perspektif Hukum Dalam Main Hakim Sendiri.” Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum 3 (2020).

Efendi, Sumardi. “Kejahatan Main Hakim Sendiri (Eigenrichting) Menurut Hukum Positif Dan Fiqh Jinayah.” Legalite : Jurnal Perundang Undangan Dan Hukum Pidana Islam 5, No. 1 (2020).

Fatahuddin Aziz Siregar. “Formulasi Hukum Islam; Suatu Kajian Implikasi Lafaz Wadih Dan Mubham.” Jurnal El-Qanuniy : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan Dan Pranata Sosial 4, N.D., 24.

Gunawan, Syafri. “Amandemen Dalam Sejarah Hukum Islam; Studi Terhadap Perubahan Fatwa Ibnu Qayyim Al-Jauziyah,” 2021.

H. M. Federspiel, Tajul Arifin, Dan R.T. Hidayat. Kajian Al-Qur’an Di Indonesia: Dari Mahmud Yumus Hingga Quraish Shihab. Bandung: Mizan, 1996.

Hariyanto. “Konsep Penyertaan Dalam Tindak Pidana Pencurian Menurut KUHP.” Jurnal Kertha Semaya, 2021.

Hendrawati, Heni, And Johny Krisnan. “Main Hakim Sendiri (Eigenrichting) Dalam Perspektif Kriminologis.” Proceeding Of The URECOL, 2019.

Huda, Chairul. Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggungjawaban Pidana Tidana Tanpa Keslahan. Jakarta: Kencana, 2006.

Ichwanto, Alfan Maulidin. “Tindak Pidana Penganiayaan Dalam Hukum Pidana Islam.” Al-Qanun 20 (2017).

Kristanto, Kiki. “Perbuatan Eigen Righting (Main Hakim Sendiri) Dalam Perspektif Hukum Pidana.” Journal Morality 2 (N.D.).

Mertokusumo, Sudikno. Hukum Acara Pidana Indonesia. Edited By Liberty. Yogyakarta, 2010.

———. Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty, 2003.

Moeljanto. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Moeljatno. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Muh. Triocsa Taufiq.Z. “Tinjauan Sosiologi Hukum Atas Tindak Pidana Main Hakim Sendiri Oleh Massa Terhadap Pelaku Kejahatan Di Makassar.” Universitas Hasanuddin, 2014.

Panjaitan, Chandro, And Firman Wijaya. “Penyebab Terjadinya Tindakan Main Hakim Sendiri Atau Eigenrichting Yang Mengakibatkan Kematian (Contoh Kasus Pembakaran Pelaku Pencurian Motor Dengan Kekerasan Di Pondok Aren Tanggerang).” Jurnal Hukum Adigama 1 (2018).

Patmawati, Susi Anita. “Tindakan Main Hakim Sendiri Terhadap Pelaku Kejahatan Kekerasan (Studi Di Kecamatan Rappocini Kota Makassar).” Eprints Universitas Negeri Makassar, 2018.

Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

Roeslan Saleh. Perbuatan Pidana Dan Pertanggungjawaban Pidana. Jakarta: Rineka Cipta, 1983.

Saiin, Asrizal, And Ahmad Iffan. “Fenomena Tindakan Main Hakim Sendiri Dalam Hukum Negara Dan Hukum Islam.” Jurnal Studi Islam Kawasan Melayu 1 (2018).

Saleh, Roeslan. Perbuatan Pidana Dan Pertanggungan Jawab Pidana Dua Pengertian Dasar Dalam Hukum Pidana. Jakarta: Aksara Baru, 1981.

———. Perbuatan Pidana Dan Pertanggungjawaban Pidana. Jakarta: Rineka Cipta, 1983.

Santoso, Topo, And Eva Achjani Zulfa. Kriminologi. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Trevino, A. Javier. The Sociology Of Law. New York: St. Martins Press, 2008.

Woerjono, JCT Simorangkir, And Sastropranoto. Pelajaran Hukum Indonesia. 4th Ed. Jakarta: Gunung Agung, 1958.

Published

2023-04-30

How to Cite

Zaliaokta, F., & Arifin, T. (2023). Analisis Tindakan Main Hakim Sendiri Menurut Hadits Riwayat Muslim No 2577 Dan Pasal 170 KUHP. ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora, 1(2), 330–339. https://doi.org/10.59246/aladalah.v1i2.910