Studi Kasus Putusan PT Medan 141/PID.SUS/2021/PT MDN Terhadap Pentingnya Restorative Justice Dalam Penerapan Prinsip Kasih Bagi Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Keluarga Kristen

Authors

  • Joanne Gratia Universitas Terbuka
  • Jonathan Fide Mulya Universitas Terbuka

DOI:

https://doi.org/10.59246/aladalah.v2i3.866

Keywords:

Domestic Violence, Christian Marriage, Restorative Justice, Penal Mediation

Abstract

Marriage is the next step in strengthening feelings of love by binding oneself in love before God. Marriage is a beautiful gift given by God to humans to continue life and offspring. However, in practice, married couples often experience quarrels and this results in criminal acts of domestic violence (KDRT) which cause damage to harmonious marital relations. Domestic violence issues can be resolved through a restorative justice mechanism based on a penal mediation forum, so that married couples can handle domestic violence issues by presenting a mediator outside of court.

References

Abineno, J. L. C. (n.d.). Buku katekisasi sidi nikah, peneguhan dan pemberkatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Annur, C. M. (2022, February 28). Kasus perceraian meningkat 53%, mayoritas karena pertengkaran. Retrieved from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/28/kasus-perceraian-meningkat-53-mayoritas-karena-Pertengkaran

Annur, C. M. (2023, December 19). Tren kasus KDRT di Indonesia cenderung menurun dalam lima tahun terakhir. Retrieved from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/12/19/tren-kasus-kdrt-di-indonesia-cenderung-menurun-dalam-lima-tahun-terakhir

Arief, B. N. (2010). Mediasi penal dalam penyelesaian perkara di luar pengadilan. Semarang: Pustaka Magister.

Basah, S. (1992). Perlindungan hukum terhadap sikap tindak administrasi negara. Bandung: Alumni.

Engel, J. D. (2016). Pastoral dan kebutuhan dasar konseling. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hamzah, A. (2008). Terminologi hukum pidana. Jakarta: Sinar Grafika.

Hartono, C. S. (2013). Penelitian hukum di Indonesia. Bandung: Alumni.

Kamaleson, S. (1987). Berbahagialah menikah ataupun membujang. Bandung: Kalam Hidup.

Koentjaraningrat. (1985). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Kusumaatmadja, M. (1986). Pembinaan hukum dalam rangka pembangunan nasional. Bandung: Binacipta.

Lefta, L. A., & Kuannine, M. H. (2022). Studi analisis kekerasan dalam rumah tangga dari perspektif etika Kristen. Sesawi Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 3(2).

Manumpahi, E., et al. (2016). Kajian kekerasan dalam rumah tangga terhadap psikologi anak di Desa Soakonora Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. E-Journal Accta Diurna, 5(1). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/view/11718/11311

Marzuki, P. M. (2013). Penelitian hukum. Jakarta: Prenada Media Group.

McCullough, M. E., et al. (1997). Interpersonal forgiving in close relationships. Journal of Personality and Social Psychology, 73(2), 321-336.

Mertokusumo, S. (2006). Penemuan hukum sebuah pengantar. Yogyakarta: Liberty.

Mudzakir. (2014). Perkembangan viktimologi dan hukum pidana. Makalah “Pelatihan Hukum Pidana dan Kriminologi: Kerjasama Fakultas Hukum UGM dan Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia (MAHUPIKI)”, di University Club UGM Yogyakarta, 23-27 Februari 2014, hlm. 8.

Muladi. (1997). Hak asasi manusia, politik dan sistem peradilan pidana. Semarang: Universitas Diponegoro Press.

Prayitno, K. P. (2012). Restorative justice untuk peradilan pidana di Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum, 12.

Puspita, I. N. I., & Mawalia, K. A. (n.d.). Guru besar UNAIR tanggapi turunnya angka pernikahan di Indonesia. Retrieved from https://unair.ac.id/guru-besar-unair-tanggapi-angka-pernikahan-di-indonesia-yang-semakin-menurun/

Putra, M. D. (n.d.). Kontribusi aliran sociological jurisprudence terhadap pembangunan sistem hukum Indonesia. Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 15(2).

Remmelink, J. (2014). Hukum pidana komentar atas pasal-pasal terpenting dari kitab undang-undang hukum pidana Belanda dan padanannya dalam kitab undang-undang hukum pidana Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ruhijat, T. R., et al. (2019). BUNGA RAMPAI Memperkuat peradaban hukum dan ketatanegaraan Indonesia. Jakarta: Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial Republik Indonesia.

Siahaan, S. R. (2012). Aha do adat I. Yogyakarta.

Soekanto, S. (2010). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: Prenada Media Group.

Suteki, & Taufani, G. (2018). Metodologi penelitian hukum (Filsafat, teori dan praktik). Depok: Rajawali Pers.

Tobing, O. L. (1994). The structure of the Toba – Batak belief in the high God. Jakarta: South and South East Celebes Institute for Culture, Cet. 3.

Verkuyl, J. (2014). Etika Kristen: Bagian umum. Jakarta: BPK Gunung Mulia, Cet. 19.

Wiludjeng, J. M. H. (2020). Hukum perkawinan dalam agama-agama. Jakarta: Atma Jaya Press.

Worthington, E. L., et al. (2000). Forgiving usually takes time: A lesson learned by studying interventions to promote forgiveness. Journal of Psychology and Theology, 28(1), 3-20.

Yuliandri. (2010). Asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik (Gagasan pembentukan undang-undang berkelanjutan). Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Published

2024-05-23

How to Cite

Joanne Gratia, & Jonathan Fide Mulya. (2024). Studi Kasus Putusan PT Medan 141/PID.SUS/2021/PT MDN Terhadap Pentingnya Restorative Justice Dalam Penerapan Prinsip Kasih Bagi Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Keluarga Kristen. ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora, 2(3), 112–124. https://doi.org/10.59246/aladalah.v2i3.866