Pertimbangan Hakim dalam Penyelesaian Perceraian akibat Perselisihan dalam Keluarga di Mahkamah Syar’iyyah Kota Banda Aceh Tahun 2022-2024
DOI:
https://doi.org/10.55606/af.v7i2.1672Keywords:
Perceraian, Perselisihan Keluarga, Pertimbangan Hakim, Mahkamah Syar’iyah, Hukum IslamAbstract
Divorce is considered the last resort when marriage can no longer achieve its purpose of establishing sakinah, mawaddah, and rahmah due to prolonged disputes. This study aims to examine and analyze the judicial considerations of the judges at Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh in deciding divorce cases caused by family conflicts, as well as to identify the legal foundations underlying these rulings. This research employs a qualitative method with a juridical-normative approach, using three divorce rulings as samples, namely Decision Number 1/Pdt.G/2022/MS.Bna, Decision Number 71/Pdt.G/2023/MS.Bna, and Decision Number 345/Pdt.G/2024/MS.Bna. Primary data were obtained from official court rulings, while secondary data were derived from legal literature and statutory regulations. The findings reveal that the judges’ considerations are based on two main points: the breakdown of the household due to continuous disputes and failed reconciliation efforts, and the inability of spouses to fulfill their marital rights and obligations. Divorce is deemed valid when maintaining the marriage would result in greater harm. The legal basis applied includes Law No. 1 of 1974, Government Regulation No. 9 of 1975, the Compilation of Islamic Law, jurisprudence, and Islamic legal principles. Thus, divorce is viewed as a legal measure to prevent greater harm to the parties involved.
References
Aini, Qurrotul, Ana Khosiah, dan Sri Lumatus Sa’adah. t.t. “Mahkamah Syari’ah di Nanggroe Aceh Darussalam: Dalam Lintas Sejarah dan Eksistensinya.” YUDISIA: Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum 7(1):98–119. doi:http://dx.doi.org/10.21043/yudisia.v7i1.
Arifullah. (2025). Cerai gugat akibat KDRT: Analisis proses peradilan di Pengadilan Agama Watampone. Jurnal Ilmu Hukum Pengayoman, 3(1), 75–82. https://journal.uniasman.ac.id/index.php/JIHP/article/view/157
Arjani, N. H. Z., Pinky, D. H., Nurjayanti, A. P., Hafshoh, H., & Wismanto, W. (2024). Pernikahan dalam Islam membina keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Ikhlas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, 2(1), 140–150. https://doi.org/10.61132/ikhlas.v2i1.292
Asvia, E. S. (2023). Konsep mediasi dalam Q.S. al-Nisa ayat 35: (Perspektif Tafsir al-Misbah). PAPPASANG: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Hadis dan Pemikiran Islam, 5(2), 262–274. https://doi.org/10.46870/jiat.v5i2.733
Azhari, Doni, dan Asmuni. 2024. “Keabsahaan Talak Di Luar Pengadilan Agama Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif.” Berasan: Journal of Islamic Civil Law 3(1):64–76. doi:https://doi.org/10.29240/berasan.v3i1.10482.
Dewi Khurin’In, M., Muta’alimin, A., Maulana, A., & Musyafa’ah, N. L. (2022). Perceraian akibat perselisihan dan pertengkaran perspektif hukum Islam. Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum, 3(1), 18–37. https://doi.org/10.15642/mal.v3i1.114
Dworkin, R. (1986). Law’s empire. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Erni, E., & Arifin, T. (2025). Perceraian dalam perspektif hadis riwayat Abu Dawud dan Pasal 39 ayat (2) UU No. 1 Tahun 1974. Desentralisasi: Jurnal Hukum, Kebijakan Publik, dan Pemerintahan, 2(3), 94–108. https://doi.org/10.62383/desentralisasi.v2i3.814
Fiantika, F. R., Wasil, M., Honesti, L., & Jumiyati, S. (2022). Metodologi penelitian kualitatif. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi.
Fikri, M. (2025). Ironi Emas Hijau: Ketidakadilan Sosial-Ekonomi Petani Tembakau di Tengah Kontribusi Besar terhadap Penerimaan Negara. Multiverse: Open Multidisciplinary Journal, 4(2), 59–66. https://doi.org/10.57251/multiverse.v4i2.1850
Hart, H. L. A. (1961). The concept of law. Oxford: Clarendon Press.
Ishak, S. (2020). Kemudharatan tidak dihilangkan dengan kemudharatan. Al-Mizan: Jurnal Hukum Islam dan Ekonomi Syariah, 7(2), 117–126.
Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2025). Direktori putusan. Jakarta: Mahkamah Agung RI.
Mahkamah Syar’iyyah Kota Banda Aceh. 2025. “Profil Mahkamah Syar’iyyah Kota Banda Aceh.”
Malisi, A. S. (2022). Pernikahan dalam Islam. SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, 1(1), 22–28. https://doi.org/10.55681/seikat.v1i1.97
Manan, A. (2018). Mahkamah Syar’iyah Aceh dalam politik hukum nasional. Jakarta Timur: Pusat Pengembangan Hukum Islam dan Masyarakat Madani.
Masionu, A. R. (2024). Akibat yang ditimbulkan dari adanya perselisihan dan pertengkaran terus menerus dalam rumah tangga. Hukum Inovatif: Jurnal Ilmu Hukum Sosial dan Humaniora, 1(3), 193–204. https://doi.org/10.62383/humif.v1i3.323
Muhaimin. (2020). Metode penelitian hukum. Mataram: Mataram University Press.
Nasution, Rusli Halil. 2018. “TALAK MENURUT HUKUM ISLAM.” Jurnal Ilmiah Al-Hadi 3(2):707. doi:10.54248/alhadi.v3i2.357.
Ni’ami, Mohammad Fauzan. 2022. “TAFSIR KONTEKSTUAL TUJUAN PERNIKAHAN DALAM SURAT AR-RUM: 21.” Nizham: Jurnal Studi Keislaman 10(1):11–23. doi:https://doi.org/10.32332/nizham.v10i1.4469.
Pane, Erina. 2016. “Eksistensi Mahkamah Syar’iyah Sebagai Perwujudan Kekuasaan Kehakiman Authors.” Al-’Adalah 13(1):38–52. doi:https://doi.org/10.24042/adalah.v13i1.1128.
S., Cerlit Gunawan, Widya Cahya Ariani, dan Sella Apriola. 2022. Menikahlah dan Selesaikan Masalahnya. Yogyakarta: Pustaka Egaliter.
Suganda, Asrianto Heri, Djohar Arifin, dan Parulian Napitupulu. 2024. “PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA FAKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Suatu Studi Pada PengadiIan agama Andoolo).” 06(2).
Ubaidila, & Sa’dia, H. (2025). Perceraian karena perselisihan berkelanjutan dalam hukum Islam: Perlindungan bagi pihak yang dirugikan. Al Fuadiy: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 6(2), 31–44. https://doi.org/10.55606/ay.v6i1
Ubaidillah, M. Abi Mahrus, dan Adi Setiawan. 2025. “Nafkah Perkawinan Perspektif Sitem Kekerabatan.” Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah 6(1). doi:https://doi.org/10.52431/minhaj.v6i1.3551.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Al Fuadiy Jurnal Hukum Keluarga Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
